5 jenis sumur yang sering di gunakan

Sudah banyak jenis sumur yang dibangun di Indonesia. Jangan sampai kamu memilih jenis sumur yang salah! Untuk panduannya, kamu bisa lihat di artikel satu ini!
Seperti yang sudah kita ketahui, fungsi utama sumur adalah sebagai tempat penampungan air.
Air bersih di dalam sumur dapat kita gunakan untuk keperluan sehari-hari mulai dari mencuci, mandi, hingga untuk diminum.
Pada zaman dahulu, hanya terdapat satu jenis sumur yang digunakan masyarakat Indonesia.
Namun, semakin berkembangnya zaman, semakin banyak juga jenis-jenis sumur yang bermunculan.
Kini, selain sumur galian, sudah ada yang namanya sumur bor, sumur pompa, sumur resapan, dan sumur artesis.
Cara kerja dari tiap sumur di atas pun berbeda-beda.
Untuk lebih detailnya, mari kita bahas di artikel bawah ini!

Jenis-jenis Sumur Beserta Cara Kerja dan Fungsinya

1. Sumur Bor

jenis sumur
Sumur bor biasanya terletak di daerah metropolitan.
Sumur ini biasanya digunakan untuk bangunan berskala besar seperti sekolah, kantor, rumah makan, hotel, dan sebagainya.
Untuk membuat sumur bor, diperlukan proses pengeboran menggunakan mesin canggih sampai kedalaman sumur mencapai 100 hingga 150 meter.
Meskipun begitu, kedalaman sumur bor tergantung dengan kapasitas air dan kondisi geologis bangunan yang membutuhkan sumur tersebut.
Banyak bangunan yang hanya membuat sumur bor sedalam 30 meter, tapi banyak juga bangunan lebih besar yang membangun sumur bor yang berkedalaman hingga 200 meter.
Sumur bor memiliki keunggulannya tersendiri, di antaranya adalah prosesnya yang lebih cepat, tingkat kegagalan yang lebih kecil dan lebihnya jumlah air bersih yang bisa ditampung.

2. Sumur Artesis

jenis sumur
Sama seperti sumur bor, sumur artesis merupakan jenis sumur modern yang dibangun menggunakan peralatan canggih.
Mesin pembangun sumur artesis dapat menembus lapisan tanah, kerikil, hingga batu yang susah ditembus dengan secara manual.
Mata bor akan ditancapkan secara vertikal ke dalam tanah hingga menyentuh lapisan aquifer, atau lapisan di mana sumber air mengalir dengan lancar.
Kedalaman sumur ini dapat mencapai 250 meter tergantung dengan kapasitas air yang dibutuhkan.
Biasanya, sumur artesis dibangun di tengah perkomplekan sebagai sumber utama air bersih setempat.
Cara kerja sumur artesis tidak membutuhkan pompa untuk menaikan air ke permukaan tanah karena tenakan air alami pada lapisan aquifer sudah tinggi.
Untuk memiliki sumur ini, kamu harus mengandalkan jasa para profesional karena prosesnya yang tidak mudah dan cukup berbahaya.
Apabila kalkulasi sumur tidak dihitung dengan benar, resiko kebocoran dan meluapnya air keluar dari sumur sangatlah tinggi.

3. Sumur Resapan

jenis sumur
Jenis sumur berikutnya adalah sumur yang berfungsi sebagai alat penampung air hujan yang turun ke dalam tanah, yaitu sumur resapan.
Cara membangun sumur satu ini tidak jauh berbeda dengan cara membuat sumur galian yaitu dengan cara manual menggunakan tenaga manusia.
Normalnya sumur ini dibangun di daerah dengan curah hujan yang tinggi demi memaksimalkan fungsinya sebagai alat peresap hujan.
Manfaatnya banyak.
Sumur resapan dapat meresap air hujan dengan baik sehingga mencegah terjadinya banjir dan genangan air, menyuburkan tanah, mengurangi sedimentasi, dan mencegah longsor.
Selain itu, sumur resapan juga dapat mengurangi pencemaran air tanah dan menahan intrusi air laut.

4. Sumur Pompa

jenis sumur
Apabila anda mencari solusi sumur yang ekonomis, mungkin sumur ini bisa jadi pilihan anda!
Sumur ini dibuat dengan cara mengebor lapisan tanah hingga mencapai lapisan aquifer atau lapisan sumber air, jadi kedalamannya dapat beragam tergantung dengan lokasi pembangunan.
Untuk menaikan airnya ke permukaan tanah, sumur ini menggunakan pipa hisap yang disambung dengan pompa air manual pada ujung atasnya.
Setelah itu, kamu masih harus mengayuh tuas pompa agar air dapat mengalir keluar melalui lubang pompa.
Walaupun terlihat repot, sumur pompa memiliki kelebihannya sendiri.
Pompa yang digunakan ramping dan tidak memakan banyak ruang pada pekarangan rumah anda.
Sumur pompa juga tidak membutuhkan listrik untuk berfungsi secara maksimal.
Sumur ini banyak digunakan di daerah pedesaan atau wisata air hangat.
Apabila kamu berniat untuk membangun jenis sumur ini, pastikan untuk merawatnya secara rutin karena bahan pompanya mudah berlumut dan dapat mengkontaminasi sumber air.

5. Sumur Galian

jenis sumur
Sumur ini merupakan sumur yang sistemnya sudah dipakai sejak lama.
Ya, apabila kamu tinggal di daerah pedesaan atau pernah mengunjungi sebuah desa, kamu pasti pernah melihat sumur ini.
Seperti namanya, sumur ini dibangun dengan proses penggalian secara menual menggunakan tenaga manusia.
Kedalaman sumur ini mencapai 10 meter, namun pada wilayah yang masih kesusahan air, biasanya sumur ini dapat mencapai kedalaman sehingga 20 meter.
Di sisi galian sumur akan diberi dinding yang dibuat dari batu dan semen sehingga tanahnya tidak akan kembali rembes setelah dipenuhi oleh air.
Proses pembuatannya terbilang mudah dibandingkan dengan jenis sumur lainnya, sayangnya efisiensi sumur satu ini bergantung pada musim karena tidak tergantung pada alat modern penghasil air.
Sumur galian menghasilkan air dengan cara menarik air tanah dangkal.
Hal ini juga merupakan kelemahan sumur galian karena airnya yang rentan terkontaminasi septic tank dan limbah di sekitaran rumah.
Itu lah mengapa lokasi penggalian sumur harus berada jauh dari saluran air WC dan irigasi air sawah sehingga tidak akan mengangkut kotoran dan pestisida.
Jafi jenis sumur mana yang labih cocok untuk kamu??????

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "5 jenis sumur yang sering di gunakan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel