Tukang es naik haji 2014

Terkejut,kaget,semacam itu lah saat saya baca artikel ini di tribun Jabar
Tukang Es Keliling Pun Bisa Naik Haji
PEDAGANG ES NAIK HAJI - Mang Enjon (63) dan isterinya Ny Aah (54) asal Dusun Munjul Desa Buniseuri Cipaku Ciamis yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang jualan es keliling (es nong-nong) menjelang keberangkatan calhaj kloter 19 JKS asal Ciamis di


PERGI naik haji itu urusan Allah swt dengan hamba-Nya. Allah swt mengundang siapa pun yang Dia kehendaki, tanpa melihat latar belakang sosial, pangkat jabatan, atau kekayaan. Kalau sudah takdirnya, siapa pun juga bakal berangkat ke tanah suci, memenuhi panggilan dan undangan-Nya untuk menunaikan ibadah haji di Mekah.
Itulah yang dialami Mang Enjon (63), warga Dusun Munjul RR 01/11, Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Ciamis. Dia sehari-hari berprofesi sebagai penjual es keliling dari sekolah ke sekolah di sekitar Buniseuri, Cipaku. Bapak dua anak dan kakek empat cucu itu mendorong gerobak menjajakan es nong-nong buatannya sendiri. Bahkan sebelum menggunakan gerobak, Mang Enjon berjualan es nong-nong dengan cara dipikul.
Siapa sangka, Mang Enjon merupakan salah seorang dari 444 calon haji Kelompok Terbang (Kloter) 19 JKS asal Ciamis, yang diberangkatkan dari Gedung Dakwah Islamic Center Ciamis menuju Embarkasi Haji Bekasi, Minggu (7/9). Mang Enjon tak seorang diri. Ia berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, Aah, yang juga anggota rombongan kloter 19 JKS asal Ciamis.
Lebih tak disangka lagi, Mang Enjon bisa berangkat naik haji bersama istrinya itu dari tabungan hasil berjualan es keliling sejak 1987. Aah secara diam-diam menyisihkan sebagian dari hasil jualan es keliling suaminya tersebut untuk ditabungkan.
Ia menyimpannya dalam celengan. Setelah isi celengan cukup banyak, ia memasukkannya ke buku tabungan di bank. Pada 2010, hasil selama 23 tahun menabung dari berjualan es tersebut diangkap cukup untuk mendaftarkan diri naik haji.
"Saya tak menyangka sama sekali, hasil jualan es keliling selama ini, yang saya berikan kepada istri, ternyata oleh pun bojo sebagian ditabungkan. Itu semua tanpa sepengetahuan saya, murni inisiatif istri. Awalnya disimpan di celengan, tapi tahun 2004, istri buka rekening di BRI (Unit Buniseuri)," tutur Mang Enjon kepada Tribun di Gedung Dakwah Islamic Center Ciamis sebelum upacara pelepasan calhaj Kloter 19 JKS, Mingu (7/9) malam.
Hasil penjualan es keliling yang dilakoni Mang Enjon tidak menentu. "Bahkan kalau lagi tidak rezeki, tak terjual sama sekali. Kalau cuaca bagus, bisa habis terjual. Bila nasib lagi bagus, dalam seminggu bisa dapat hasil Rp 500.000," katanya.
Hasil penjualan es nong-nong tersebut, kata Mang Enjon, ia serahkan kepada istrinya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah dua anaknya.
"Tahu-tahu tahun 2010, saya diajak oleh istri untuk mendaftar naik haji ke Depag (sekarang Kemenag, Red) Ciamis. Tentu saja saya kaget, uangnya dari mana," ujar Mang Enjon, yang hanya tamat SR (sekarang SD) tahun 1963 dan sempat pula menimba ilmu di Pesantren Cicurug Cipaku.
Mang Enjon lebih kaget lagi ketika istrinya tersebut memperlihatkan buku tabungan yang saldonya sudah puluhan juta rupiah dan cukup untuk membiayai dua orang naik haji. Tinggal menambah sedikit untuk melunasi ONH (sekarang Biaya Perjalanan Ibadah Haji/BPIH).
"Memang ada kekurangan, ya, akhirnya lunas juga setelah menjual beberapa barang. Dan alhamdulillah, sekarang akan berangkat," ujar Mang Enjon.
Setelah mendaftar untuk naik haji tahun 2010 tersebut, Mang Enjon pun tidak lagi berjualan es keliling. Ia dan istrinya beralih jadi penyadap getah karet hasil bercocok tanamnya sendiri di Blok Pasir Luhur. "Jualan esnya sudah berhenti karena sekarang sudah banyak saingan. Banyak yang jualan es, apalagi es krim. Usahanya pidah ke pohon karet," ujarnya.
Mang Enjon menyadari, meski ia sudah tidak lagi menjadi tukang es keliling, dari hasil berjualan es keliling itulah ia bersama istrinya dapat memenuhi panggilan menunaikan rukun Islam yang kelima ke Tanah Suci.
Untuk keberangkatan ke Tanah Suci, Mang Enjon beserta istri bergabung dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Arifin Karanggedang Ciamis. Di KBIH Al Arifin, Mang Enjon dan Aah bergabung dengan 53 calon haji lainnya.
Pada Minggu (7/9) menjelang malam, mereka diberangkatkan ke Embarkasi Haji Bekasi dengan menggunakan bus superluks Gapuraning Rahayu, bus nomor urut 5. Menurut H Aminudin, pengurus KBIH Al Arifin, ke-55 calhaj dari KBIH Al Arifin tidak hanya berasal dari Cipaku, tetapi juga ada dari Ciamis, Cikoneng, Cijeungjing, Baregbeg, dan gabungan dari Cihaurbeuti.
"Kami murni ikhlas niatnya untuk beribadah. Niatnya semata untuk berziarah, naik haji," ujar Aah menutup pembicaraan sebelum ia, suaminya, dan calon haji Kloter 19 JKS asal Ciamis dilepas keberangkatannya ke Embarkasi Haji Bekasi. (Andri M Dani)
Anda juga bisa membaca kisah ini di Tribun Jabar edisi cetak hari ini.

semoga kisah ini jadi insfirasi bagi kita semua.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tukang es naik haji 2014"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel